12 April 2024 – Pagi | 20240412

MINGGU II SESUDAH PASKAH


ALLAH BEKERJA SIANG DAN MALAM

Yesaya 17:12-14
Ucapan ilahi terhadap Asyur
17:12 Wahai! Ributnya banyak bangsa-bangsa, mereka ribut seperti ombak laut menderu! Gaduhnya suku-suku bangsa, mereka gaduh seperti gaduhnya air yang hebat! 17:13 Suku-suku bangsa gaduh seperti gaduhnya air yang besar; tetapi TUHAN menghardiknya, sehingga mereka lari jauh-jauh, terburu-buru seperti sekam di tempat penumbukan dihembus angin, dan seperti dedak ditiup puting beliung. 17:14 Menjelang waktu senja, sesungguhnya ada kedahsyatan! Sebelum hari pagi, mereka sudah tidak ada lagi! Itulah bagian orang-orang yang merampoki kita, dan itulah yang ditentukan bagi orang-orang yang merampasi kita.


Menjelang senja, terjadilah hal yang mengerikan! Sebelum pagi, mereka sudah tidak ada lagi! (ay.14 TB2).
Santo Agustinus dari Hippo adalah seorang bapa gereja abad ke-4 yang sangat terkenal karena tulisan-tulisan teologisnya. Salah satunya adalah doa-doa yang ia tulis. Ada satu hal yang menarik tentang doa pagi dan malam. Doa pagi biasanya berisi tentang puji-pujian, seperti: “Bukalah mulut kami agar kami senantiasa memuliakan Engkau.” Namun, doa malam berisi tentang berbagai pergumulan, seperti ketakutan, kesakitan, meminta perlindungan, bahkan mendoakan orang yang sekarat. Kita dapat mengambil sedikit kesimpulan bahwa doa pagi berisi pujian dan berkat untuk menjalani hari, sementara doa malam berisi penyerahan diri kepada Allah.
Bangsa-bangsa besar yang sedang mempertahankan dan memperebutkan kekuasaan, memang membuat kegaduhan besar. Bangsa-bangsa kecil pun akan ikut terseret dan menderita akibat haus kekuasaan. Nabi Yesaya melihat keberadaan bangsa-bangsa sebagai air besar seperti ombak besar di lautan atau arus deras di sungai. Namun, ia menubuatkan bahwa hal tersebut tidak akan bertahan lama. Keberadaan mereka seperti angin puting beliung yang dahsyat di malam hari, tetapi akan lenyap pada waktu pagi. Itulah janji Allah dan la telah menepatinya.
Jika manusia punya sebagian waktu untuk bekerja, Allah bekerja dengan tidak mengenal waktu. Allah senantiasa mempersiapkan segala sesuatu siang dan malam, 24 jam sehari, tanpa henti. Oleh sebab itu, penting sekali untuk mempercayakan setiap pergumulan pada Allah. Kapan waktu yang tepat untuk berdoa? Tentu setiap saat dan Allah terbuka untuk mendengarkan. Namun, menyerah- kan pergumulan kita pada malam hari patut dicoba. Mendoakan pekerjaan orang tua, sekolah anak, kesehatan, dan persoalan lainnya pada waktu malam. Kita percaya sewaktu kita tidur pun, Allah turut bekerja untuk memberkati.


Sumber: [SBU – 12 April 2024 | Pagi]

Doa: (Kami ingin menyerahkan seluruh hidup dan pergumulan kami hanya kepada-Mu, ya Allah)