11 Februari 2024 – Malam | 20240211

HARI MINGGU TRANSFIGURASI


DISALAH-PAHAMI DI ERA DIGITAL

Matius 17:9-13
17:9 Pada waktu mereka turun dari gunung itu, Yesus berpesan kepada mereka: “Jangan kamu ceriterakan penglihatan itu kepada seorangpun sebelum Anak Manusia dibangkitkan dari antara orang mati.” 17:10 Lalu murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: “Kalau demikian mengapa ahli-ahli Taurat berkata bahwa Elia harus datang dahulu?” 17:11 Jawab Yesus: “Memang Elia akan datang dan memulihkan segala sesuatu 17:12 dan Aku berkata kepadamu: Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian juga Anak Manusia akan menderita oleh mereka.” 17:13 Pada waktu itu mengertilah murid-murid Yesus bahwa Ia berbicara tentang Yohanes Pembaptis.


Aku berkata kepadamu: Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian juga Anak Manusia akan menderita oleh mereka. (ay.12)
Tidak ada yang senang berada di posisi disalah-pahami.
Disalah-pahami, salah paham, dan paham yang salah semakin menjadi-jadi di era digital. Fake news (berita palsu), dan gosip adalah contoh nyatanya. Dalam bacaan saat ini, fenomena disalahpahami ini pun dialami oleh Elia dan Yesus. Kehadiran Elia dan Yesus tidak dipahami dengan benar oleh orang-orang pada saat itu. Meski disalah-pahami, baik Elia maupun Yesus, menerimanya dan tidak melakukan klarifikasi. Mereka tetap melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dalam dunia ini. Sebab, Elia dan Yesus percaya bahwa suatu saat orang banyak itu akan mengerti dan memahami arti kehadiran mereka.
Dari bacaan saat ini, ada tiga hal yang perlu kita pelajari dari sikap Yesus dan Elia, ketika kehadiran mereka disalah-pahami oleh orang banyak pada waktu itu. Pertama, baik Elia maupun Yesus, tetap konsentrasi penuh terhadap tugas pokok mereka. Kedua, mereka tetap memiliki sikap rendah hati atau diam. meskipun disalah-pahami. Ketiga, Elia dan Yesus menyadari bahwa kehadiran mereka disalah-pahami, namun keteguhan batin membuat mereka tidak bersikap reaksioner terhadap sikap orang-orang yang salah paham akan kehadiran mereka.
Melalui bacaan saat ini, dari sikap Elia dan Yesus, kita belajar bahwa kehadiran dan perbuatan baik yang dilakukan, belum tentu dipahami dengan baik. Seringkali disalah-pahami, sehingga memunculkan komentar yang negatif. Namun, dari Elia dan Yesus, kita belajar untuk selalu fokus pada tugas pokok, rendah hati, dan tidak melakukan tindakan yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Di pihak lain, dari Yesus dan Elia kita belajar bahwa dalam ketenangan kita mampu untuk menguasai diri dengan baik dalam menghadapi berbagai tantangan dalam menjalani kehidupan ini.


Sumber: [SBU – 11 Februari 2024 | Malam]

Doa (Ya Tuhan, kepada-Mu kami berlindung dari hasrat diri untuk menyebarkan fake news atau gosip melalui media sosial)