Aku akan melenyapkan kota-kota negerimu dan akan meruntuhkan segala kubumu. (ay.10)
Hidup kita penuh misteri, dan kita tak bisa meramalkan masa depan. Tidak hanya tahun, bulan, minggu, atau hari, bahkan setiap menit bisa berubah. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di depan kita sehingga kita memerlukan kepastian. Lalu dimana kepastian itu berada? Kita dapat menemukannya dalam Allah melalui Yesus Kristus. Di sanalah kita bergantung dan berpegang kepada- Nya dalam menjalani setiap gumul dan juang kita.
Dalam ayat 9-10, Mikha memproklamirkan kemenangan bangsa Israel atas musuh-musuh mereka. Allah akan memberikan kekuatan kepada orang Israel untuk mengalahkan musuh-musuh mereka. Allah menyelamatkan Israel dengan menghancurkan kuda dan kereta perang serta peralatan militer. Manusia sering bergantung pada alat perang mereka, termasuk umat Israel yang mengandalkan senjata canggih. Mereka lupa bahwa pembebasan dari Mesir bukanlah hasil kekuatan senjata, melainkan tindakan Allah yang menghancurkan kekuatan persenjataan Mesir di hadapan mereka.
Bergantung kepada Allah berarti kita memiliki kepercayaan penuh kepada-Nya dalam setiap aspek kehidupan. Ini mencakup kepercayaan bahwa Allah adalah sumber segala yang baik dan bahwa Dia memiliki rencana terbaik bagi kita. Bergantung kepada Allah adalah sikap yang kita manifestasikan setiap hari. Ini adalah mengakui bahwa kita membutuhkan-Nya dalam setiap langkah yang kita ambil, setiap keputusan yang kita buat, dan setiap perasaan yang kita alami.
Malam ini, mari kita merenungkan betapa pentingnya bergantung kepada Allah dalam menjalani kehidupan kita. Terlalu sering, kita tergoda untuk mengandalkan diri sendiri, orang lain, atau hal-hal duniawi dalam mencapai tujuan dan mengatasi tantangan. Namun, Allah mengajarkan kita untuk mengandalkan-Nya sepenuhnya. Ini adalah pengalaman iman yang mendalam yang membawa kedamaian sejati dalam kehidupan kita.

Sumber: [SBU – 11 Desember 2023 | Malam]

Doa (Ya, Tuhan, peganglah tanganku dan tuntun aku dalam gumul dan juang hidupku)