MINGGU II SESUDAH PASKAH
TERIMA DENGAN TULUS KEBAIKAN TUHAN
Yesaya 15:1-9
Ucapan ilahi terhadap Moab
15:1 Ucapan ilahi tentang Moab. Sungguh, dalam suatu malam Ar-Moab sudah dirusakkan, dibinasakan; sungguh, dalam suatu malam Kir-Moab sudah dirusakkan, dibinasakan! 15:2 Puteri Dibon naik ke bukit-bukit pengorbanan untuk menangis; Moab meratap karena Nebo dan karena Medeba. Di situ semua orang menggundul kepalanya dan memotong janggutnya sebagai tanda berkabung. 15:3 Di jalan-jalan orang berlilitkan kain kabung, di atas sotoh dan di tanah-tanah lapang sekaliannya meratap, sedang air mata bercucuran. 15:4 Hesybon dan Eleale meraung-raung, suara mereka kedengaran sampai ke Yahas. Sebab itu orang-orang bersenjata di Moab berseru-seru, jiwanyapun gemetar. 15:5 Aku berteriak karena Moab, pengungsi-pengungsi sudah sampai ke Zoar, ke Eglat-Selisia. Sungguh, orang mendaki pendakian Luhit sambil menangis; dan di jalan ke Horonaim orang berteriak karena ditimpa bencana. 15:6 Sungguh, air di Nimrim menjadi kering dan tandus dan rumput sudah kering, rumput muda sudah habis, tidak ada lagi tumbuh-tumbuhan hijau. 15:7 Sebab itu segala harta yang mereka tumpuk dan segala yang mereka simpan mereka bawa ke seberang sungai Haarabim. 15:8 Sungguh, teriak itu akan kedengaran di seluruh daerah Moab, ratapnya terdengar sampai ke Eglaim, bahkan sampai ke Beer-Elim. 15:9 Sungguh, air Dibon telah penuh dengan darah, tetapi yang menimpa Dibon akan Kutambah lagi, yaitu singa akan menerkam orang-orang yang terluput dari Moab dan yang tersisa di tanah itu.
Ucapan ilahi tentang Moab. Sungguh, dalam suatu malam Ar-Moab sudah dirusakkan, dibinasakan (ay. 1 TB2).
Apa yang akan saudara lakukan jika bertemu dengan orang yang sangat baik? Respons awal pasti merasa senang dan ingin juga berbuat yang baik kepada orang tersebut. Namun, tidak jarang kebaikan hatinya dimanfaatkan oleh seseorang yang tidak bertanggung jawab. Karena kebaikan hati yang terus dilakukan tanpa memandang bulu, orang lain bisa memanfaatkan kebaikan tersebut demi keuntungan pribadi, sehingga terjadi perbuatan eksploitatif, seperti meminta berlebihan, tidak berterima kasih, bahkan cenderung mengancam dalam meminta sesuatu.
Tindakan eksploitatif tersebut dilakukan bangsa Moab terhadap bangsa Israel. Moab adalah bangsa yang besar, dan Allah sendiri yang memberikan tanah Moab kepada keturunan Lot (bdk. Ul. 2:9). Setelah menguasai banyak daerah, Moab merasa cukup besar untuk menentang orang Israel, karena mereka adalah salah satu bangsa yang menolak keberadaan Israel di tanah Kanaan. Melihat keangkuhan dan tindak penyembahan berhala yang dilakukan oleh bangsa Moab, maka ucapan ilahi turun atas Yesaya dan mengatakan bahwa mereka akan hancur. Tidak tanggung- tanggung, dari ayat 2-9 disebutkan setiap sudut daerah kekuasaan Moab akan Allah hancurkan sehingga hanya tersisa tanah.
Allah adalah pihak yang penuh dengan kebaikan. Kemurahan atas umat-Nya senantiasa besar dilimpahkan dan tidak pernah setengah-setengah. Namun, seringkali kita menjadi manusia yang eksploitatif, menguasai dan memanfaatkan kebaikan Allah tanpa memikirkan apa yang diinginkan-Nya. Kita merasa bahwa sudah semestinya Allah itu baik dan sudah semestinya kita manusia berdosa. Padahal, kebaikan Allah adalah cara agar kita tidak lagi hidup dalam dosa. Oleh sebab itu saudaraku, marilah terima dengan tulus kebaikan Allah dan sekaligus hidup dalam tuntunan dan kehendak-Nya.
Sumber: [SBU – 11 April 2024 | Pagi]
Doa: (Terima kasih atas kebaikan-Mu, dan kiranya kami hidup taat)