10 Maret 2024 – Pagi | 20240310

HARI MINGGU III PRAPASKAH


“KASIH DAN PENGAMPUNAN YANG TIDAK TERBATAS”

Lukas 17:1-6
Beberapa nasihat
17:1 Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Tidak mungkin tidak akan ada penyesatan, tetapi celakalah orang yang mengadakannya. 17:2 Adalah lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia dilemparkan ke dalam laut, dari pada menyesatkan salah satu dari orang-orang yang lemah ini. 17:3 Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia. 17:4 Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia.” 17:5 Lalu kata rasul-rasul itu kepada Tuhan: “Tambahkanlah iman kami!” 17:6 Jawab Tuhan: “Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu.”


“Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni
dia.” (ay.4)
Ada pepatah mengatakan “Kuman di seberang lautan dilihat, namun gajah di pelupuk mata tidak dilihat. Ungkapan ini mau menjelaskan supaya jangan selalu menunjuk dosa atau kesalahan orang lain, sebab mungkin dirinya justru lebih banyak dosa.
Yesus mengingatkan murid-murid-Nya supaya jangan menyakiti orang lain, sebaliknya jika ada orang yang berbuat dosa sebaiknya ditegur dan diingatkan agar bertobat. Harus ada ketegasan untuk menolak dosa, tetapi perlu belas kasih yang dalam ketika menyambut, mengampuni dan memulihkan hubungan orang tersebut dengan Allah. Bahkan secara tegas Yesus menginggatkan tentang mengampuni, supaya para murid belajar mengampuni, tidak hanya dilakukan 7 kali saja, melainkan harus sesering mungkin. Untuk dapat melakukannya, mereka memohon ditambahkan iman yang dibutuhkan untuk pengampunan yang radikal itu. Menjawab permohonan para murid, Yesus menjawab siapa yang memiliki iman sebesar biji sesawi saja bisa memerintahkan pohon agar tercabut dari akarnya dan dilempar ke dalam laut. Maksudnya seperti sebutir biji kecil, sedikit iman yang sungguh-sungguh kepada Allah akan berakar dan bertumbuh. Walaupun perubahan terjadi bertahap, namun hidup beriman akan membuahkan hasil. Berbuah melakukan perintah-perintah-Nya, seperti mampu memberi kasih dan pengampunan.
Kita pun diingatkan oleh Tuhan Yesus untuk melakukan hal yang sama, seperti yang la lakukan memberi kasih dan pengampunan setiap saat. Kita telah menerima berkat pengampunan-Nya dalam karya keselamatan-Nya. Di hadapan Tuhan Yesus, tak seorang pun sebenarnya layak menerima anugerah-Nya yang mengubah hidup. Oleh karena itu marilah kita merespon dengan rasa syukur yang kita persembahkan kepada-Nya dan mewujudkannya dalam kehidupan dengan sesama manusia.


Sumber: [SBU – 10 Maret 2024 | Pagi]

Doa: (Ya Tuhan ajar kami untuk bisa mengampuni orang yang bersalah dan telah menyakiti kami, seperti Engkau telah mengampuni kami yang berdosa ini. Tuntun kami agar senantiasa hidup dalam kasih)