MINGGU II SESUDAH PASKAH
MENUNGGU JAWABAN TUHAN
Yesaya 13:1-8
Ucapan ilahi terhadap Babel
13:1 Ucapan ilahi terhadap Babel yang dinyatakan kepada Yesaya bin Amos. 13:2 Naikkanlah panji-panji di atas gunung yang gundul, berserulah terhadap mereka dengan suara nyaring; lambaikanlah tangan supaya mereka masuk ke pintu-pintu gerbang para bangsawan! 13:3 Aku ini telah memerintahkan orang-orang yang Kukuduskan, telah memanggil orang-orang perkasa-Ku untuk melaksanakan hukuman murka-Ku, orang-orang-Ku yang beria-ria dan bangga. 13:4 Ada suara keramaian di atas gunung-gunung, seperti suara kumpulan orang yang besar jumlahnya! Suara kegaduhan dari kerajaan-kerajaan, dari bangsa-bangsa yang berkumpul! TUHAN semesta alam sedang memeriksa pasukan perang. 13:5 Mereka datang dari negeri yang jauh, ya dari ujung langit, yaitu TUHAN serta yang melaksanakan amarah-Nya untuk merusakkan seluruh bumi. 13:6 Merataplah, sebab hari TUHAN sudah dekat, datangnya sebagai pemusnahan dari Yang Mahakuasa. 13:7 Sebab itu semua tangan akan menjadi lemah lesu, setiap hati manusia akan menjadi tawar, 13:8 dan mereka akan terkejut. Sakit mulas dan sakit beranak akan menyerang mereka, mereka akan menggeliat kesakitan seperti perempuan yang melahirkan. Mereka akan berpandang-pandangan dengan tercengang-cengang, muka mereka seperti orang yang demam.
Ada sebuah eksperimen yang dilakukan kepada dua orang anak. Dua anak tersebut diberikan masing-masing satu coklat, tetapi tidak boleh dimakan sampai sang ibu kembali dari dapur. Mereka akan mendapatkan lebih banyak coklat jika mau menunggu. Mereka pun menunggu. Namun, salah satu anak tidak sabar dan akhimya memakan satu coklat itu. Ketika sang ibu kembali, hanya satu anak yang mendapatkan coklat lebih banyak karena sabar menunggu. Menunggu memang tidak menyenangkan dan sangat menggelisahkan, terlebih ketika lagi menunggu jawaban Tuhan atas doa kita.
Bangsa Israel tentu harus menunggu pertolongan Tuhan. Atas kesalahan yang mereka lakukan, mereka harus terbuang dan menunggu selama tujuh puluh tahun. Namun, Tuhan tetap mengasihi mereka dan merencanakan pembebasan. Firman Tuhan mengatakan: TUHAN Semesta Alam sedang memeriksa barisan perang (ay.4). Kehancuran Babel memang terjadi secara bertahap, dan sesuai nubuatan Yesaya, bahwa pasukan Allah datang dari negeri-negeri yang jauh. Tahapan pertama dilakukan Allah melalui Asyur pada tahun 689. Tahapan selanjutnya pada tahun 539 oleh Persia, dan tahun 518 tembok Babel dihancurkan.
Apakah Allah membutuhkan waktu dan persiapan untuk segala sesuatu? Secara jujur, saya sendiri pun tidak tahu tentang waktu Tuhan dan maksud di balik semua peristiwa yang Allah izinkan terjadi. Namun, yang perlu kita sadari adalah bahwa manusia terbatas pada waktu sehingga ada yang disebut dengan menunggu. Kita berbeda dengan Allah yang ada di segala zaman, sehingga tidak terbatas pada konsep waktu. Yang perlu kita lakukan adalah meminta hikmat Allah dan menunggu jawaban Allah sehingga tidak salah mengambil tindakan. Percayalah Allah pasti sudah punya rencana yang baik dan matang.
Sumber: [SBU – 09 April 2024 | Pagi]
Doa: (Kiranya kami senantiasa menjadi umat yang bersabar dan menunggu setiap jawaban TUHAN)