MINGGU II SESUDAH PENTAKOSTA
TETAP TENANG DAN PERCAYA
Mazmur 46:9-12
46:9 Pergilah, pandanglah pekerjaan TUHAN, yang mengadakan pemusnahan di bumi, 46:10 yang menghentikan peperangan sampai ke ujung bumi, yang mematahkan busur panah, menumpulkan tombak, membakar kereta-kereta perang dengan api! 46:11 “Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi!” 46:12 TUHAN semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub. Sela
Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi! (ay.11)
Kemajuan peradaban dengan perkembangan teknologi memberi kemudahan bagi manusia di berbagai bidang kehidupan. Teknologi komunikasi dan akses internet yang cepat, telah membantu kita untuk menyaksikan peristiwa perang di tempat lain seperti apa adanya. Kita menjadi saksi-saksi mata perang yang mengakibatkan kematian dan penderitaan panjang dengan harapan konflik berdarah segera dihentikan. Di tingkat lokal, kita menyaksikan perhitungan suara hasil pemilu dengan perdebatan yang harus diselesaikan di Mahkamah Konstitusi. Adalah tanggung jawab orang percaya untuk mendoakan perdamaian dunia dan menjaga persatuan bangsa untuk masa depan yang lebih baik.
Bencana alam dan peperangan merupakan peristiwa yang membuat bangsa-bangsa mengalami penderitaan. Jika manusia mengabaikan kepercayaan kepada TUHAN, maka mereka mustahil keluar dari beban penderitaan yang panjang. TUHAN yang menciptakan alam semesta dengan isinya sanggup mengendalikan kekuatan alam dan kuasa kejahatan dalam diri manusia yang membenci sesamanya. TUHAN tidak tinggal diam menyaksikan kehidupan manusia yang malang. Karena itu, mendebatkan mengapa semua dibiarkan terjadi oleh TUHAN? merupakan sikap yang tidak bijaksana. TUHAN tetap berkuasa dan mutlak dalam kehendak-Nya; tugas kita tetap mempercayai kasih TUHAN yang akan melindungi mereka yang menderita dan memberikan perdamaian bagi mereka yang berperang. TUHAN memiliki cara-cara yang terbaik untuk menyatakan keselamatan dan kedamaian.
Pelayanan dan Kesaksian GPIB kepada mereka yang berada di Pos-pos Pelkes menjadi tanggung jawab bersama dari warga jemaat sebagai saluran berkat tentang kasih Tuhan Yesus. Jangan pernah berpendapat bahwa gereja tidak peduli dengan yang miskin dan menderita. Saudara dan saya bertanggung jawab untuk mendoakan pelayanan Departemen Pelkes GPIB dan menopang keperluan mereka dengan berbagai berkat yang sudah Tuhan sediakan.
Sumber: [SBU – 08 Juni 2024 | Malam]
Doa (Bapa Mahakuasa yang mengendalikan segala peristiwa, kami percaya kuasa-Mu tak berubah untuk menyelamatkan supaya kami tetap mengasihi-Mu dengan kata dan perbuatan)