Perjanjian antara Allah dan Abraham diambil oleh penulis surat Ibrani sebagai gambaran tentang bagaimana Allah menepati janji-Nya. Kedudukan Allah sebagai Sang Mahakuasa, membuat dir Nya bersumpah atas nama diri-Nya sendiri. Janji yang Allah berikan kepada Abraham yaitu, berkat berlimpah dan menjadikan keturunan Abraham sangat banyak. Perjanjian ini terjadi atas inisiatif Allah, dan itu didasarkan pada kasih-Nya. Allah secara sepihak membuat perjanjian dengan Abraham, sebagai tindak lanjut dari karya keselamatan Allah bagi ciptaan-Nya. Apa yang dijanjikan Allah kepada Abraham benar-benar dipenuhi oleh Allah. Penulis surat Ibrani ingin mengajar jemaat bahwa janji Allah itu pasti akan digenapi.
Perjanjian keselamatan yang dilakukan oleh Allah terhadap Abraham, itu juga yang diikat antara Allah dengan jemaat pada waktu itu. Abraham terhisab dalam janji keselamatan Allah bagi dunia, sehingga Abraham dipanggil untuk menjadi berkat bagi bangsa-bangsa. Begitu juga jemaat yang dituju oleh surat Ibrani, bahwa mereka juga terhisab dalam janji keselamatan Allah bagi dunia, yang sudah dinyatakan dalam Yesus Kristus. Dengan terhisabnya mereka dalam janji keselamatan Allah tersebut, maka mereka pun dipanggil bukan hanya untuk setia pada perjanjian itu, tetapi juga diutus untuk jadi berkat bagi bangsa-bangsa.
Kita sebagai orang percaya, terhisap dalam janji keselamatan Allah yang sudah nyata dalam Yesus Kristus. Oleh karenanya kita pun turut diberi kesempatan dan mandat diutus untuk menjadi berkat bagi bangsa-bangsa. Allah sudah memanggil kita untuk masuk dalam perjanjian keselamatan-Nya. Mari kita hidupi dan rayakan karya keselamatan Allah Tritunggal yang Mahakudus itu dengan menjalani hidup yang dikaruniakan-Nya dengan menjadi sahabat bagi semua ciptaan, sehingga seluruh ciptaan merayakan karya keselamatan Allah.

Sumber: [SBU – 08 Desember 2023 | Malam]

Doa (Kami bersyukur atas karya keselamatan-Mu ya Allah Tritunggal, kiranya syukur kami nyata dengan menjadi sahabat bagi seluruh ciptaan)