“la menyuruh mereka ke gunung Libanon, sepuluh ribu orang dalam sebulan berganti-ganti: selama sebulan mereka ada di Libanon, selama dua bulan di rumah. Adoniram menjadi kepala rodi.” (ay.14)
Kenalkah dengan pengusaha sukses dari Amerika Serikat, bernama Elon Musk? Sebelum sukses, dia selalu bekerja selama 120 jam seminggu, dia bekerja selama kurang lebih 17 jam dalam satu hari. Orang lain akan menilai bahwa itu adalah kunci kesuksesannya, yang membuat dia kaya raya dan terkenal. Tetapi, dia berkata: “pekerjaan ini benar-benar membuat saya mengurbankan waktu untuk bertemu anak-anak dan teman-teman saya”. Saat ia berusia 47 tahun, dia merasa waktu yang banyak telah hilang dan dia merasa kekosongan dalam hidupnya karena waktu yang berharga dengan orang-orang terdekatnya telah hilang begitu saja. Ribuan tahun sebelum Elon Musk menceritakan pengalamannya, kesadaran untuk memberikan porsi yang cukup untuk pekerjaan dan keluarga menjadi sangat penting sudah dilakukan oleh Salomo. Pekerjaan besar ini adalah untuk membangun Bait Suci, tetapi jika selama proses membangun ada banyak orang kehilangan waktunya untuk ibadah karena harus terus bekerja, semua akan sia sia. Oleh karena itu, Salomo mengatur waktu kerja dengan sangat baik, setiap pekerja akan menghabiskan waktu 1 bulan untuk bekerja, dan 2 bulan waktu bersama keluarga. Dua bulan itu dipakai untuk membangun hidup dengan anggota keluarga dan beribadah kepada Tuhan.
Kita tentu membutuhkan waktu untuk bekerja, tetapi waktu bersama dengan keluarga dan Tuhan juga bagian yang penting. Saat fajar pagi menyingsing, kita bergegas menjalankan pekerjaan masing-masing, tapi ingat ada “rumah” yang merindukan kehadiran kita, dan ada Pribadi Agung yang menantikan sapaan kita kepada-Nya. Bekerjalah sesuai porsi, agar kita tidak kehilangan waktu bersama keluarga dan tidak melewatkan persekutuan dengan Tuhan.

Sumber: [SBU – 07 Mei 2024 | Pagi]

Doa (Bapa Yang Mahakuasa, terima kasih atas waktu yang baik untuk kami bekerja dan berdoa kepada-Mu)