MINGGU II SESUDAH PENTAKOSTA
BERSYUKUR DAN PUJI NAMA TUHAN
Mazmur 33:1-9
Puji-pujian kepada Allah Israel
33:1 Bersorak-sorailah, hai orang-orang benar, dalam TUHAN! Sebab memuji-muji itu layak bagi orang-orang jujur. 33:2 Bersyukurlah kepada TUHAN dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali! 33:3 Nyanyikanlah bagi-Nya nyanyian baru; petiklah kecapi baik-baik dengan sorak-sorai! 33:4 Sebab firman TUHAN itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. 33:5 Ia senang kepada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia TUHAN. 33:6 Oleh firman TUHAN langit telah dijadikan, oleh nafas dari mulut-Nya segala tentaranya. 33:7 Ia mengumpulkan air laut seperti dalam bendungan, Ia menaruh samudera raya ke dalam wadah. 33:8 Biarlah segenap bumi takut kepada TUHAN, biarlah semua penduduk dunia gentar terhadap Dia! 33:9 Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada.
Bersyukurlah kepada TUHAN dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali! (ay. 2)
Dalam hidup peribadahan, jemaat-jemaat GPIB membuka ruang bagi ibadah bercorak budaya dengan alat musik dan tarian daerah. Warga jemaat dengan beragam budaya, berpartisipasi dengan mengundang pemusik yang cakap memainkan alat musik dari budaya Batak, Ambon atau Jawa dan dari daerah-daerah lainnya. Suasana ibadah terasa berbeda dan semua bernyanyi dengan gembira untuk memuji kebaikan Tuhan yang memberkati segala ciptaan. Pujian bagi nama TUHAN menyatukan warga jemaat yang berbeda latar belakang adat, budaya dan bahasa.
Pemazmur mengajak umat untuk bersyukur dan memuji TUHAN dengan diiringi petikan kecapi atau gambus. Alasan utama umat memuji adalah karena TUHAN setia mengasihi dan merancang segala sesuatu dengan indah dan terbaik. Mereka yang jujur dan benar sudah seharusnya mengangkat pujian kepada TUHAN yang mengasihi mereka. Jadi tidak ada alasan apa pun untuk bungkam seribu bahasa ketika pujian bagi nama TUHAN diperdengarkan. Dengan memuji nama TUHAN, umat menyatakan rasa syukur kepada TUHAN yang berkarya dari hari ke hari melindungi dan menolong umat.
Memuji TUHAN sesungguhnya mutlak baik ketika kita beribadah di gereja yang terletak di pusat kota maupun di Pos-pos Pelkes. Pujian bagi nama TUHAN harus diupayakan terselenggara dengan baik disertai iringan musik sesuai konteks setempat. Nyanyian-nyanyian dari Kidung Jemaat, Gita Bakti, dapat dinyanyikan dengan baik dan benar bahkan dikreasikan dengan corak budaya dengan konteks jemaat, sehingga memuji TUHAN dilakukan bukan sesuai selera atau karena lagu tersebut populer. Penting untuk melatih lagu-lagu secara bersama supaya pujian ibadah bukan hanya tugas pemandu pujian. Persiapan yang baik membuat jemaat untuk menyanyi dengan benar tentang kebaikan TUHAN yang selalu baru setiap hari.
Sumber: [SBU – 06 Juni 2024 | Malam]
Doa (Bapa Surgawi, kami pujian yang dengan setia berterima kasih buat pemusik dan pemandu telah membantu kami memuji nama Tuhan Yesus dengan baik)