06 Agustus 2024 – Malam | 20240806

MINGGU XI SESUDAH PENTAKOSTA


MELIHAT KEKUASAAN DAN KEMULIAAN TUHAN

Keluaran 14:15-20
Menyeberangi Laut Teberau
14:15 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Mengapakah engkau berseru-seru demikian kepada-Ku? Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat. 14:16 Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering. 14:17 Tetapi sungguh Aku akan mengeraskan hati orang Mesir, sehingga mereka menyusul orang Israel, dan terhadap Firaun dan seluruh pasukannya, keretanya dan orangnya yang berkuda, Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku. 14:18 Maka orang Mesir akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, apabila Aku memperlihatkan kemuliaan-Ku terhadap Firaun, keretanya dan orangnya yang berkuda.” 14:19 Kemudian bergeraklah Malaikat Allah, yang tadinya berjalan di depan tentara Israel, lalu berjalan di belakang mereka; dan tiang awan itu bergerak dari depan mereka, lalu berdiri di belakang mereka. 14:20 Demikianlah tiang itu berdiri di antara tentara orang Mesir dan tentara orang Israel; dan oleh karena awan itu menimbulkan kegelapan, maka malam itu lewat, sehingga yang satu tidak dapat mendekati yang lain, semalam-malaman itu.


“Orang Mesir akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, ketika Aku memperlihatkan kemuliaan-Ku atas Firaun, keretanya dan orangnya yang berkudanya (ay.18)
Apakah tujuan Tuhan mengeraskan hati Firaun? Jawabannya ada di ayat 18, yakni untuk memperlihatkan kemuliaan-Nya. Artinya, Firaun dengan kuasanya nampak tidak berdaya dan kuasa Tuhan menjadi lebih besar atasnya
Tuhan tidak melakukan yang buruk dengan mengeraskan hat Firaun; sudah begitu banyak kesempatan untuk bertobat dan membiarkan umat Israel pergi, tetapi ia justru memperberat perbudakan. Tuhan bertindak tegast la berdaulat atas seluruh ciptaan! Firaun tidak sanggup menghalangi
Dalam kisah ini, Firauniah yang sombong dengan kekuasaan dan enggan memperbaiki kesalahannya. Kematian di laut Teberau tidak dapat dihindarkan, sebab umat israel harus melakukan perjalanan padang gurun. Dengan kematian Firaun maka kemuliaannya diakhiri dan kemuliaan Tuhan diperlihatkan
Kekuasaan manusia haruslah dikelola dengan baik untuk tujuan kesejahteraan dan keadilan. Kita pun memahami bagaimana Tuhan Yesus menegur pemimpin agama di Bait Allah, yang cemburu kepada-Nya karena banyak orang mengikut-Nya. Kekuasaan dunia ini dan gereja pun haruslah kita kritisi secara terus-menerus, agar te tap menempatkan diri sebagai alat Tuhan dan tetap memuliakan-Nya. Kita semua belajar menggunakan kekuasaan. Jika kita melakukan kesalahan maka obatnya meminta maaf dan bertobat, bukannya membela diri, mencari orang lain atau pihak lain untuk disalahkan Jika kita gagal menghargai hak orang lain maka obatnya adalah cobalah untuk memberi haknya dan memperbaikinya, bukan menindasnya
Marilah kita mendidik diri dan anak-anak dengan memberikan kuasa atau tanggung jawab, mengevaluasi dan mendampinginya. Ketka saya melayani di daerah lain, saya memberikan kepercayaan kepada anak saya untuk menjaga rumah. Saya selalu berdiskusi tentang apa yang dilakukannya. Ketka ia dewasa, saya melihat bagaimana ia bertanggung jawab melindungi mama dan adiknya, terpujilah Tuhan.


Sumber: [SBU – 06 Agustus 2024 | Malam]

Doa: (Tuhan, mampukan kami untuk memuliakan nama-Mu)