MINGGU II SESUDAH PENTAKOSTA
KESUCIAN HIDUP YANG BERDAMPAK
Mazmur 24:1-6
Kedatangan Raja Kemuliaan dalam Bait Allah
24:1 Mazmur Daud. Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya. 24:2 Sebab Dialah yang mendasarkannya di atas lautan dan menegakkannya di atas sungai-sungai. 24:3 “Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?” 24:4 “Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu. 24:5 Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia. 24:6 Itulah angkatan orang-orang yang menanyakan Dia, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.” Sela
Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada yang semu, dan yang tidak bersumpah palsu. (ay. 4)
Kehadiran Allah turut membentuk pribadi-pribadi yang mampu melihat perbuatan Allah dalam penciptaan alam semesta dan sekaligus menyadari pentingnya karakter hidup suci. Kehadiran Allah bukan sesuatu yang abstrak dan tidak dapat dikenali. Gunung Tuhan sebagai tempat beribadah yang kudus mensyaratkan para penyembah dengan kualifikasi tertentu. Mungkinkah kualifikasi itu dapat dipenuhi oleh mereka yang datang beribadah? Kecintaan kepada Tuhan sebagai Raja Kemuliaan, menjadikan segala sesuatu mudah dilakukan tanpa bimbang dan cemas tentang pemeliharaan Allah hari demi hari.
Dalam hidup persekutuan dan pelayanan, kita kadang menghakimi saudara kita dengan ukuran keaktifan, status sosial atau kemampuan ekonomi mereka. Kita bahkan menganggap hal biasa dan tidak perlu dibesar-besarkan jika mereka kerap memfitnah, mengejar pujian, mencuri dan berbohong. Jika hal semacam ini terus berlangsung dalam hidup persekutuan, sesungguhnya hidup kita tidak seirama dengan kehendak Allah agar semua orang berperilaku kudus dalam perkataan dan perbuatan. Pemazmur berbicara soal perilaku etis dalam diri mereka yang mengasihi Allah. Kehidupan suci yang benar-benar didemonstrasikan, memberi dampak berarti bagi sesama dan lingkungan sekitar.
Kehidupan seperti apakah yang hendak kita jalani di pagi hari ini? Apakah kehidupan di mana kekudusan Allah terbatas pada hari Minggu di gedung gereja saja dan tidak nampak dalam kehidupan hari-hari kerja atau di berbagai aspek hidup kita lainnya? Kehidupan rohani yang membatasi kehadiran Allah memperlihatkan kegagalan memahami siapa sesungguhnya Allah di dalam Yesus Kristus. Dan hal ini sungguh menyedihkan! Mari menjalani hidup baru di hari ini, libatkan Allah yang kita sembah dalam Yesus pada semua bidang kehidupan lewat perkataan jujur, perilaku baik, dan ketaatan penuh pada kehendak Allah.
Sumber: [SBU – 04 Juni 2024 | Pagi]
Doa (Ya Tuhan, bimbing kami untuk tidak berperilaku munafik terhadap sesama supaya nyata kemuliaan Tuhan dalam seluruh aspek kehidupan kami di hari ini dan hari-hari yang akan datang)