04 Juni 2024 – Malam | 20240604

MINGGU II SESUDAH PENTAKOSTA


PENYEMBAHAN YANG BENAR

Mazmur 24:7-10
24:7 Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan! 24:8 “Siapakah itu Raja Kemuliaan?” “TUHAN, jaya dan perkasa, TUHAN, perkasa dalam peperangan!” 24:9 Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan! 24:10 “Siapakah Dia itu Raja Kemuliaan?” “TUHAN semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan!” Sela


“Siapakah Raja Kemuliaan itu?” “TUHAN, gagah dan perkasa, TUHAN, perkasa dalam peperangan!” (ay. 8)
Pemazmur berbicara tentang Tuhan sebagai Raja Kemuliaan yang berkuasa dan tak terkalahkan dalam peperangan. Kehadiran Tuhan yang harus dihormati oleh seluruh makhluk sebab kuasa-Nya mengendalikan alam semesta dengan segala isinya. Bagi Pemazmur, kuasa Tuhan menyertai dan menguasai tindak tanduk dalam seluruh hidupnya. Kesaksian imannya merupakan kesaksian yang hidup tentang Tuhan yang disembah, dipuji dan ditaatinya.
Penyembahan kita kepada Tuhan Yesus sebagai Raja Kemuliaan yang datang menjadi Juruselamat manusia dengan mati tersalib untuk menebus dosa manusia dan menganugerahkan hidup kekal. Tuhan Yesus adalah Pengharapan Sejati dalam menghadapi berbagai tantangan dan pergumulan hidup. Tuhan Yesus yang berkuasa di sepanjang masa dan segala abad. Kepercayaan kepada Tuhan Yesus terus kita pelihara dan pertahankan dari pengajaran sesat yang hanya mengarahkan hidup pada penyembahan berhala yang sia-sia. Penyembahan berhala yang hanya mengejar kemakmuran dan mengabaikan tanggung jawab etis mengelola bumi yang satu dan rapuh. Penyembahan berhala yang melulu mengejar kebahagiaan semu dan menelantarkan mereka yang jadi korban. Penyembahan berhala ketika hidup keberagamaan tidak mencipta kan keadilan sosial dan kesejahteraan yang setara bagi semua orang. Yesus sebagai Raja Kemuliaan telah menjadi teladan ketika melayani yang lapar, haus, sakit, berduka dan membebaskan manusia dari belenggu kuasa kegelapan.
Kesibukan hari ini hendaknya tidak melemahkan pelayanan kita untuk membantu sesama yang menderita dan berjuang mengatasi kesukaran hidup. Upaya pemberdayaan Pos-pos Pelkes dengan membangun usaha kreatif yang turut memajukan kesejahteraan jemaat serta pelestarian lingkungan. Sikap peduli dan keterlibatan aktif menopang semua Pos Pelkes GPIB merupakan bukti konkret iman yang menghargai alam semesta dan memuliakan Tuhan Yesus yang sudah membarui segala ciptaan.


Sumber: [SBU – 04 Juni 2024 | Malam]

Doa (Ya Tuhan, berkati Presbiter dan jemaat GPIB dalam kesetiaan menjadi berkat bagi warga jemaat di Pos-pos Pelkes dengan berbagai dukungan positif yang memberkati warga masyarakat di sekitarnya)