HARI MINGGU V SESUDAH EPIFANI
TUHAN PUNYA BANYAK CARA
Keluaran 2:7-10
2:7 Lalu bertanyalah kakak anak itu kepada puteri Firaun: “Akan kupanggilkah bagi tuan puteri seorang inang penyusu dari perempuan Ibrani untuk menyusukan bayi itu bagi tuan puteri?”
2:8 Sahut puteri Firaun kepadanya: “Baiklah.” Lalu pergilah gadis itu memanggil ibu bayi itu.
2:9 Maka berkatalah puteri Firaun kepada ibu itu: “Bawalah bayi ini dan susukanlah dia bagiku, maka aku akan memberi upah kepadamu.” Kemudian perempuan itu mengambil bayi itu dan menyusuinya.
2:10 Ketika anak itu telah besar, dibawanyalah kepada puteri Firaun, yang mengangkatnya menjadi anaknya, dan menamainya Musa, sebab katanya: “Karena aku telah menariknya dari air.”
“Musa… Karena aku telah menariknya dari air” (ay. 10)
Ada banyak cara yang dilakukan manusia untuk menggagalkan rencana Tuhan menghadirkan damai sejahtera-Nya. Salah satu cara itu diperlihatkan dalam perikop ini, yaitu usaha Firaun menindas bangsa Israel. Bentuk penindasan itu amatlah keji dan sangat tidak berperikemanusiaan, yaitu dengan membunuh bayi-bayi laki-laki yang baru lahir. Mengapa perintah seperti itu diucapkan oleh raja? Jawabnya antara lain karena ketakutan kepada yang asing (xenophobia). Orang asing diwakili oleh bangsa Israel yang telah generasi ber-generasi mendiami negeri Mesir sebagai bagian dari keramahtamahan yang ditunjukkan oleh raja yang lama terhadap rombongan orang Ibrani yang mengalami penderitaan kelaparan di negerinya, Kanaan. Oleh raja yang baru, populasi yang meningkat dari orang Israel ini justru dilihat sebagai ancaman keamanan. Penindasan pun dirancang secara sistematis. Namun, Tuhan adalah la yang berdaulat atas sejarah. Rancangan-Nya tak berubah dalam rangka menghadirkan kebaikan bagi umat-Nya. Demikian, kedudukan Israel sebagai pihak yang mengalami penindasan dan ketidakadilan, telah membangkitkan keberpihakan dan belarasa Allah kepada mereka yang lemah dan menderita. Allah adalah pembela hak-hak bangsa yang lemah, ditindas, dan menderita. Dalam rangka itu, la merancangkan penyelamatan kepada umat-Nya. Salah satunya adalah melalui kisah kelahiran Musa yang penuh dengan drama teror dan pembunuhan. Musa diselamatkan dengan cara Tuhan yang ajaib. la dibuang ke air, tetapi yang diangkat dari air. Dibuang ke air Sungai Nil menggambarkan kerelaan setelah habis akal yang teramat sangat atas trauma pembunuhan bayi-bayi Israel. Diangkat dari air adalah gambaran dari cara Allah memakai siapa saja, termasuk putri Firaun, menyelamatkan Musa. Putri Firaun sendiri menempati kedudukan penting dalam rangka penyelamatan atas Israel. Tuhan mempunyai banyak cara untuk menyelamatkan umat-Nya.
Sumber: [SBU – 04 Februari 2024 | Malam]
Doa (Pakailah kami Tuhan sebagai alat-Mu menghadirkan kebaikan)