Penulis Ibrani menekankan ketaatan Yesus sebagai Anak Allah, yang dibuktikan lewat kehidupan yang dijalani. Kesatuan- Nya dengan Allah Bapa dinyatakan lewat ratap, tangis dan doa yang dinaikkan Yesus kepada Allah Bapa. Meskipun Yesus punya kedudukan istimewa sebagai Anak Allah, namun Yesus tetap taat pada Allah, dan itu terlihat dalam keutuhan diri dan hidup Yesus yang setia menanggung penderitaan-Nya. Pembaca surat Ibrani, baik jemaat mula-mula dan gereja di sepanjang masa, diingatkan untuk meneladani kesetiaan dan ketaatan Yesus, meskipun mereka harus menempuh penderitaan.
Allah Bapa mengutus Putra-Nya Yesus Kristus untuk menjalankan misi Allah yaitu, memberikan keselamatan bagi dunia. Status Yesus Kristus sebagai Anak tidak mengurangi ketaatan-Nya kepada Bapa. Hal ini dilakukan Yesus untuk melakukan misi Allah bagi dunia ini. Jika para pembaca surat Ibrani pada waktu itu diminta untuk meneladani ketaatan Kristus, supaya iman mereka tidak lemah dan nantinya menjadi murtad. Maka kita sebagai orang percaya hari ini diminta untuk meneladani kesetiaan dan ketaatan Yesus Kristus untuk taat dan setia beriman pada Allah Tritunggal serta taat dan setia dalam menjalankan misi Allah di dunia ini.
Orang Kristen dipanggil oleh Allah untuk diutus melaksanakan misi Allah di tengah-tengah dunia. Orang Kristen diutus memberitakan Injil dan menghadirkan tanda-tanda Kerajaan Allah di ruang-ruang kehidupan. Dengan tuntunan Roh Kudus kita diminta menjalankan sikap hidup bukan hanya baik tetapi juga benar apakah ketika di rumah, di kantor, di masyarakat, dan bahkan di dunia digital supaya banyak orang bisa merasakan kasih Allah. Mari kita setia meneladani Tuhan Yesus yang taat dan setia melaksanakan misi Allah di dunia, apapun resikonya.

Sumber: [SBU – 04 Desember 2023 | Pagi]

Doa (Tuhan Yesus mampukan kami meneladanimu dalam kesetiaan melakukan misi Allah di dunia)