Plato mengatakan bahwa dunia yang ditempati oleh manusia adalah gambaran yang tidak sempurna dari dunia yang sempurna. Dengan menggunakan pemikiran Plato ini, kita dapat memahami yang dimaksud oleh penulis surat Ibrani yang mengatakan bahwa Yesus Kristus adalah jalan masuk ke dalam dunia yang sempurna; Yesus Kristus adalah jalan kepada kebenaran dan keselamatan. Penegasan tentang Yesus Kristus adalah jalan kebenaran dan keselamatan, merupakan peneguhan iman bagi jemaat yang pada waktu itu menghadapi penderitaan. Supaya jemaat tetap setia beriman kepada Kristus.
Penulis surat Ibrani juga menekankan bahwa Yesus Kristus yang adalah Imam Besar sesuai dengan peraturan Melkisedek. Di mana penulis menempatkan Yesus sebagai Imam yang mempersembah- kan korban pendamaian sekaligus menempatkan Yesus sebagai korban penghapusan dosa yang sempurna. Penulis ingin menun- jukkan Yesus sebagai pendamai dalam hubungan Allah dengan manusia. Maka jemaat pada waktu itu diharapkan untuk setia pada Yesus sampai akhir kehidupan mereka, apapun situasinya.
Orang percaya meyakini bahwa Yesus Kristus adalah jalan kebenaran dan keselamatan. Dialah pokok keselamatan abadi bagi kita, orang yang percaya dan taat kepada-Nya. Meyakini Yesus Kristus sebagai Juruselamat kehidupan manusia membawa kita pada dua konsekuensi hidup. Yang pertama, hidup setia beriman kepada Yesus Kristus sepanjang kehidupan kita. Dalam setiap kondisi dan situasi kehidupan kita, kita tidak akan mengkhianati Dia. Yang kedua ialah, setia hidup meneladani Yesus Kristus, yang penuh dengan pengampunan, yang berpihak kepada kaum marginal, yang mau memperjuangkan keadilan dan kebenaran, dan yang rela berkorban untuk manusia dan ciptaan yang lain. Mari kita mewujudkan kesaksian kesetiaan iman kita pada Yesus Kristus, dengan hidup dan tindakan iman yang nyata.

Sumber: [SBU – 04 Desember 2023 | Malam]

Doa (Ya Yesus Kristus jalan kebenaran dan keselamatan, mampukan kami menyatakan kesetiaan kami dalam tindakan iman)