HARI MINGGU IV PRAPASKAH
“KEKAGUMAN AKAN KASIH ALLAH”
Mazmur 8:2-9
Manusia hina sebagai makhluk mulia
8:2 Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! Keagungan-Mu yang mengatasi langit dinyanyikan. 8:3 Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam. 8:4 Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan: 8:5 apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? 8:6 Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat. 8:7 Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya: 8:8 kambing domba dan lembu sapi sekalian, juga binatang-binatang di padang; 8:9 burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut, dan apa yang melintasi arus lautan.
“Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia. sehingga Engkau megindahkannya? (ay.5)
Ada banyak orang yang mendatangi pantai untuk menyaksikan terbenamnya matahari di sore hari, sebab bagi sebagian orang ketika menyaksikan akan terbenamnya matahari membuat kekaguman yang luar biasa. Demikian juga ketika menyaksikan pelangi setelah selesai hujan begitu mengagumkan. Ada begitu banyak yang kita saksikan kemuliaan Tuhan menguasai alam semesta.
Tatkala Pemazmur memandang cakrawala yang terbentang penuh kerlip bintang berpadu indah dengan sinar rembulan, jiwanya digetarkan oleh kemuliaan Tuhan yang menguasai alam semesta. Ada kuasa dan ada kekuatan yang tak nampak yang mengatur segala sesuatu dalam alam semesta ini, sehingga semuanya berjalan tertib, teratur dan serasi. Oleh karenanya Pemazmur mengaku bahwa kemuliaan, kekuatan dan kekuasaan itu semua adalah milik Allah Sang Pencipta dunia ini. Tanpa kemuliaan Tuhan, manusia tidak berarti apa-apa. Pemazmur menyadari siapa dirinya, siapa manusia, sehingga Pemazmur mengajukan pertanyaan pada Tuhan “Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya?” Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya” (ay. 5) Pertanyaan yang mengungkapkan kekaguman bahwa Tuhan Allah peduli pada manusia berdosa. Pemazmur heran, walau manusia kecil tetapi Tuhan mau mengingat dan memuliakan manusia, bahkan Tuhan memberi kewenangan pada manusia untuk berkuasa atas ciptaan yang lain (ay.7-9). Tuhan menempatkan manusia sebagai saluran pemeliharaan Tuhan bagi kehidupan dunia ini.
Kita ditempatkan Tuhan di dunia ini untuk memelihara, menjaga dan melindungi alam ciptaan-Nya. Mari kita selalu menghormati Keagungan Allah. Jika Allah memberi kita otoritas yang sangat luar biasa, maka kita harus bertanggung jawab sebagai penatalayanan atas kepercayaan Allah pada kita, karena kemuliaan Tuhan ada dalam diri kita.
Sumber: [SBU – 03 Maret 2024 | Pagi]
Doa: (Terima kasih Tuhan atas kasih-Mu dalam hidup kami. Ajar kami untuk bisa menjadi pribadi yang bertanggung jawab dalam menjalani hidup dan menjadi saluran kasih-Mu dalam dunia ini)