03 Februari 2024 – Pagi | 20240203

MINGGU IV SESUDAH EPIFANI


TUHAN Jaya dan Perkasa

Keluaran 15:7-10
15:7 Dengan keluhuran-Mu yang besar Engkau meruntuhkan siapa yang bangkit menentang Engkau; Engkau melepaskan api murka-Mu, yang memakan mereka sebagai tunggul gandum.
15:8 Karena nafas hidung-Mu segala air naik bertimbun-timbun; segala aliran berdiri tegak seperti bendungan; air bah membeku di tengah-tengah laut.
15:9 Kata musuh: Aku akan mengejar, akan mencapai mereka, akan membagi-bagi jarahan; nafsuku akan kulampiaskan kepada mereka, akan kuhunus pedangku; tanganku akan melenyapkan mereka! 15:10 Engkau meniup dengan taufan-Mu, lautpun menutupi mereka; sebagai timah mereka tenggelam dalam air yang hebat.


“Dengan kejayaan-Mu yang besar Kaubinasakan mereka yang bangkit menentang-Mu;….” (ay. 7 TB2)

Kisah tentang hancurnya orang jahat dan kemenangan orang baik selalu menjadi cerita menyenangkan. Semakin jahat dia, kehancurannya akan menjadi peristiwa yang semakin mengagumkan dan menyenangkan. Benarkah demikian?
Firaun dan pasukannya adalah orang jahat. Mereka congkak dan haus darah. Orang congkak adalah yang terlalu tinggi menilai dirinya sendiri dan berpikir bahwa segala sesuatu ada dalam kendalinya. la meyakini bahwa tidak ada yang bisa mengalahkannya dan berusaha menguasai orang lain untuk melakukan kehendaknya. Orang yang haus darah adalah yang suka melihat penderitaan bahkan kematian orang lain. Dia suka menyiksa dan membunuh orang lain.
Dalam kecongkakan dan haus darah, Firaun berikhtiar untuk melenyapkan bangsa Israel (ay. 9). Firaun telah mengeraskan hatinya seperti batu sehingga tidak bisa melihat Tuhan yang dari semula telah berperang bagi bangsa Israel. Tangan Tuhan, api murka Tuhan dan embusan napas Tuhan menghancurkan Firaun. Bukan bangsa Israel, tetapi Tuhan yang dihadapi oleh Firaun. Kejayaan dan keperkasaan Tuhan sudah pasti menang. Seperti batu, Firaun kemudian tenggelam di dasar laut.
Kehancuran orang jahat pasti terjadi, tetapi bukan kehancuran yang Tuhan inginkan melainkan pertobatan supaya hidup. Kejayaan dan keperkasaan Tuhan ditampilkan menjadi peringatan agar orang berbalik dari jalannya yang jahat. Sekalipun luar biasa, kisah Firaun dan pasukannya ini ditampilkan bukan sebagai kisah bahagia dan melegakan, melainkan kisah dukacita yang dingin dan mengerikan. Ini seharusnya tidak terjadi dan tidak boleh terjadi lagi. Jadi, daripada senang menunggu dan melihat orang jahat hancur, marilah kita menolongnya bertobat. Perkenalkan Tuhan yang Jaya dan Perkasa itu agar semua orang takut untuk berbuat dosa dan berbalik dari jalannya yang jahat.


Sumber: [SBU – 03 Februari 2024 | Pagi]

Doa (Tuhan, kuasai kami dengan kasih-Mu dan buatlah kami hidup takut akan)