HARI MINGGU ADVEN I
UNTUK ORANG JAHIL DAN ORANG SESAT
Ibrani 5:1-4
5:1 Sebab setiap imam besar, yang dipilih dari antara manusia, ditetapkan bagi manusia dalam hubungan mereka dengan Allah, supaya ia mempersembahkan persembahan dan korban karena dosa.
5:2 Ia harus dapat mengerti orang-orang yang jahil dan orang-orang yang sesat, karena ia sendiri penuh dengan kelemahan,
5:3 yang mengharuskannya untuk mempersembahkan korban karena dosa, bukan saja bagi umat, tetapi juga bagi dirinya sendiri.
5:4 Dan tidak seorangpun yang mengambil kehormatan itu bagi dirinya sendiri, tetapi dipanggil untuk itu oleh Allah, seperti yang telah terjadi dengan Harun.
Berhadapan dengan orang jahil (KBBI = bodoh) dan orang sesat (KBBI = orang yang berjalan tidak melalui jalan yang benar) dapat menimbulkan konflik. Sikap apa yang harus kita perlihatkan? Ada beberapa sikap yang seringkali diperlihatkan. Membiarkan atau mengacuhkan, menegur hingga memarahi dan mengancam. Cara menegur atau memarahi serta mengancam pun ada banyak caranya. Di tengah era digital ini melalui media sosial dengan mempermalukan satu dengan yang lain. Sehingga permasalahan internal akan diketahui khalayak ramai akibatnya persekutuan dapat renggang akhirnya terputus dan tidak ada damai sejahtera. Setiap perbuatan dosa memerlukan korban pengampunan dosa. Kehadiran Tuhan Yesus sebagai imam besar telah menjadi sebuah bukti kasih-Nya ketika berhadapan dan mengambil sikap terhadap orang-orang jahil dan sesat. Tuhan Yesus sebagai imam besar bukan saja perantara bagi umat yang telah berbuat dosa agar mengalami pengampunan dosa. Tetapi diri-Nya juga datang dan bersedia supaya mengampuni orang-orang jahil dan sesat ini.
Firman Tuhan ini menuntun kita menyadari peran kita sebagai seorang imam (bnd. 1 Petrus 2:9). Kita di diajak untuk menatap diri sambil menyadari bahwa kita pun adalah orang-orang lemah. Yakni orang-orang yang juga memiliki dosa dan ketidakmampuan menjadi orang yang baik dan benar. Sehingga kita semua diingatkan, bahwa kita memiliki peran sebagai seorang imam yang mengerti dan patut mendoakan serta meminta pengampunan Tuhan Yesus bagi orang- orang jahil dan sesat. Di saat kita mempersiapkan diri menyambut kelahiran Tuhan Yesus yang meneguhkan kembali iman percaya kita, bahwa sang Imam besar sudah datang. Maka dalam keyakinan Dia akan datang kembali, menyadarkan kita pula jika Tuhan Yesus sangat mengerti keberadaan diri kita masing-masing. Keberadaan diri kita terkadang suka jahil dengan kebodohan. Bahkan hidup kita yang sesat atau disesatkan, sehingga membutuhkan pengampunan dari Tuhan Yesus serta tindakan saling memaafkan dan berdamai satu terhadap lainnya.
Sumber: [SBU – 03 Desember 2023 | Pagi]
Doa: (Ya Tuhan, berikan kami hikmat agar tidak menjadi pribadi yang jahil, hidup dalam kebodohan dan mudah disesatkan)