Salem adalah daerah di Kanaan, yang kedepannya nanti punya konflik khusus dengan budak-budak Israel yang baru bebas dari Mesir. Melkisedek adalah raja Salem yang membawa roti dan anggur, serta memberkati Abram. Melkisedek adalah imam Allah yang Mahatinggi, dan kemudian Abram memberi persepuluhan kepadanya (Kej. 14: 28-29). Penulis Ibrani mengatakan meskipun Melkisedek adalah raja Salem, namun kedudukannya sebagai imam didasarkan pada pemilihan dan kuasa yang diberikan Allah.
Raja Daud pun mendapatkan jabatan imam sesuai dengan peraturan Melkisedek (Mazmur 110: 4). Melihat pengangkatan Melkisedek sebagai imam dan peraturan Melkisedek yang mengangkat raja Daud sebagai imam, maka penulis Ibrani melihat bahwa Yesus Kristus keturunan Daud itu adalah Imam yang diangkat oleh Allah. Yesus tidak mengangkat diri-Nya sendiri sebagai Imam, namun diangkat dan dimuliakan oleh Allah.
Penulis Ibrani ingin menekankan posisi sentral Yesus sebagai Anak Allah yang menebus dan menyelamatkan manusia dari dosa. Hal ini ditekankan, karena banyak dari pembaca, yang adalah jemaat yang sedang terancam penderitaan dan hendak menyelamatkan diri dengan meninggalkan iman mereka pada
Kristus.
Maka perenungan kita di malam hari ini ialah, apakah Yesus Kristus adalah pusat kehidupan kita? Jika Yesus Kristus adalah pusat kehidupan kita, maka Dialah sebagai satu-satunya pegangan dan andalan dalam keutuhan kehidupan kita. Pusat kehidupan kita untuk berbagai situasi yang kita alami.
Di era digital ini banyak nilai yang diperkenalkan. Dengan Yesus Kristus adalah pusat kehidupan kita, maka kita bisa menyaring mana nilai-nilai yang bisa kita terima, dan mana nilai-nilai yang bisa kita tolak. Patokannya ialah, apakah semua itu sesuai dengan yang Yesus Kristus ajarkan atau tidak.

Sumber: [SBU – 03 Desember 2023 | Malam]

Doa (Ya Roh Kudus, tuntun kami menjalani hidup kami sesuai dengan kehendak Yesus Kristus yang adalah pusat kehidupan kami)