Selamat Tahun Baru. Selamat menikmati tahun anugerah Tuhan. Melangkahlah di tahun anugerah Tuhan ini dengan syukur dan rendah hati lalu setia menaruh pengharapan kepada kasih dan pertolongan Tuhan senantiasa. Begitulah sepatutnya sikap kita di hari pertama tahun ini. Hari pertama yang mengawali rangkaian hari, minggu dan bulan di tahun yang baru ini. Selain ada sukacita karena datangnya tahun yang baru, tapi bisa juga ada sedikit rasa khawatir atau takut dalam diri kita. Namun seharusnya kekhawatiran itu menyadarkan kita bahwa kita tak berdaya tanpa Tuhan Allah kita. Hanya dengan Tuhan yang berkuasa atas masa depan itu kita memiliki kepastian akan melewati rangkaian pengalaman hidup.
Kesadaran seperti itulah yang ada pada Musa saat ia berkata; “Siapakah aku ini, sehingga aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?”. Pada rangkaian kata ‘siapakah aku ini’, ada pengakuan bahwa ia terbatas dan kekuatannya pun sangat terbatas. Musa membutuhkan kehadiran Tuhan dengan kekuatan-Nya yang tak terbatas untuk menolongnya baik di depan Firaun maupun saat menempuh pengalaman baru dalam perjalanan bersama Israel yang dipimpinnya. Musa percaya bahwa hanya bersama Tuhan yang hadir dengan kekuatan-Nya itulah yang sanggup melakukan banyak hal dalam pengalaman-pengalaman baru Musa bersama Israel.
Kini ada hari-hari baru dan pasti ada pengalaman-pengalaman baru. Baik atau tidak baik pengalaman yang terbentang di depan, yang harus kita lakukan adalah melangkah dalam kerendahan hati dan kesadaran bahwa kekuatan kita terbatas. Mintalah Tuhan senantiasa hadir dengan kekuatan-Nya yang tak berbatas untuk menolong kita

Sumber: [SBU – 01 Januari 2024 | Pagi]

Doa: (Tuhan, kami membutuhkan Engkau selalu hadir menemani kami melalui setiap waktu dan pengalaman di tahun yang baru ini)