01 Desember 2023 – Pagi | 20231201

MINGGU XXVI SESUDAH PENTAKOSTA


CARILAH JAWABAN PADA TEMPAT YANG TEPAT

Zakharia 7: 1-3
7:1 Pada tahun yang keempat zaman raja Darius datanglah firman TUHAN kepada Zakharia, pada tanggal empat bulan kesembilan, yakni bulan Kislew.
7:2 Adapun penduduk Betel telah mengutus Sarezer dan Regem-Melekh serta orang-orangnya untuk melunakkan hati TUHAN,
7:3 untuk menanyakan kepada para imam dari rumah TUHAN semesta alam dan kepada nabi, demikian: “Haruskah kami sekalian menangis dan berpantang dalam bulan yang kelima seperti yang telah kami lakukan bertahun-tahun lamanya?”


Dalam keyakinan hukum Yahudi, Allah mewajibkan umat untuk berpuasa satu hari setiap tahun, yaitu pada bulan ketujuh saat Hari Raya Pendamaian. Dalam perkembangannya, ditambahkan pula puasa pada bulan kelima untuk memperingati kehancuran Bait Suci oleh pasukan Nebukadnezar (lihat 2 Raj 25:8-9). Ketika pembangunan kembali Bait Suci selesai dilakukan, hidup menjadi lebih baik, dan harapan umat bangkit kembali.

Di tengah kondisi yang makin kondusif, orang Israel mulai mempertanyakan apakah mereka masih perlu melaksanakan puasa pada bulan kelima. Mereka bertanya apakah mereka masih harus menangis dan berpantang seperti yang telah dilakukan selama bertahun-tahun. Untuk mendapatkan jawaban, mereka mengutus Sarezer, Regem-Melekh, dan para orang lainnya untuk merayu hati TUHAN. Kedua utusan tersebut diminta untuk bertanya kepada para imam di rumah Tuhan dan kepada nabi, dengan pertanyaan: “Apakah kami masih harus menangis dan berpantang pada bulan kelima seperti yang telah kami lakukan bertahun-tahun?”

Orang-orang yang sekarang tidak lagi terancam dan tertekan itu, mempertanyakan apakah masih perlu berpuasa sebagai bentuk memohon keampunan Tuhan dan meminta pertolongan-Nya. Menarik untuk diperhatikan bahwa mereka tidak membuat keputusan sendiri tetapi mencari jawaban dari orang yang dipandang paling tepat secara keimanan. Ada banyak pertanyaan dalam kehidupan yang membutuhkan jawaban, baik itu berkaitan dengan hubungan dengan Tuhan maupun dengan sesama manusia. Oleh karena itu, penting untuk mencari panduan dari individu yang tepat agar tindakan yang diambil tidak memperburuk kondisi.

Sikap Israel yang bertanya apakah perlu berpuasa pada bulan kelima mengingatkan kita pada sejumlah orang beriman yang mencari Tuhan dengan tekun di masa sulit. Namun, saat kondisi membaik, mereka mungkin tidak lagi tekun dalam beribadah kepada-Nya. Semoga kita tidak termasuk dalam kelompok ini dan tetap tekun dalam ibadah dan pencarian arah spiritual, baik dalam kesulitan maupun kebaikan.


Sumber: [SBU – Var5a]

Doa: (Tuhan, bantu kami setia kepada-Mu dalam segala situasi
kehidupan)